Bersama bebauan harumnya
bunga bunga di taman yang bewarna warni .
Bewarna warni sepeti
hariku saat kita bertemu.
Hm… sudah hampir 7 bulan
ya semenjak kamu ada .
Dan hariku bagai istimewa
dibuatnya .
Bukan…
Aku dan dia hanya
pertemanan biasa .
Dan semua orang mungkin
melihatnya berbeda .
Dia selangkah lebih maju
dari mereka, dari mereka yang hanya mengandalkan cinta tanpa tau tujuan kemana
cinta akan dibawa .
Dia kelihatan berbeda,
menggunakan cara yang tidak biasa untuk hal yang menurut orang sangat biasa .
Dia unik, membuat
segalanya seolah tak ada yang biasa, ditangannya dan didekatnya semua seakan
luar biasa .
Ini kali kedua dia
memberikan ku setangkai bunga mawar putih, dan menurutku itu... manis.
Karena dia berbeda, dia
unik.
Ketika yang lain
membelikan aku seikat bunga mawar dari toko bunga, kau lain.
Kau hanya membawakan aku
setangkai bunga mawar.
Apa yang membuatmu tak
sama?
Kau menanamnya sendiri,
kau beli bibit bunga itu lalu kau tanam dan rawat sendiri dengan penuh
kesabaran dan ketulusan hingga tanaman itu berbunga mawar berwarna putih yang
sangat indah .
Manisnya. Perjuanganmu
untuk memberikan setangkai bunga mawar itu untuk ku sangat... manis.
Mungkin wanita menganggap
ini adalah hal biasa dan mungkin aneh .
Tapi aku memandangnya
dari sudut yang berbeda, dari sudut dimana ketulusan diletakkan di strata
paling utama .
Kau mencintai keindahan,
aku juga...
Kau menghargai perbedaan,
hmm mungkin aku juga..
Dan semoga tak ada kata
“dia berbeda” pada awalnya dan berakhir “dia ternyata sama dengan `yang
lainnya”
Sudah 2 bulan aku tidak
memberikan jawaban hubungan ini akan dibawa kemana .
Tapi kau tetap sabar dan
tak menuntut banyak dariku .
Kau berbuat seolah aku
tak perlu ragu dipelukmu, kau berbuat seolah kamu
adalah nafas dan cahaya
dikehidupanku.
Kau tidak sepenuhnya
salah, tapi kau sebenarnya terbuat dari apa?
Setiap memandang wajahmu
aku hanya bisa membisu, iya… karna aku tak bisa menemukan jawabnya, bahwa
mengapa ada orang sepertimu yang begitu tulus menyayangiku dan tetap
disampingku walau belum ada jawabku
Kau terbuat dari apa?
yang lain mungkin akan pergi menjauh jika ku gantung hubungan seperti yang
sedang kita jalani .
Kau terbuat dari apa?
Senyum mu menyejukkan
setiap yang melihat, mungkin senyum mu diperuntukkan untuk semua orang yang
melihat, tapi cintamu… siapa yang tahu?
Yang lain mengobral
janji, bahwa mereka akan begini begitu begini begitu jika salah satu diantara
mereka kujadikan pujaan hati .
Sementara kau…. tidak…
aku bingung, jujur saja..
Sulit membacamu dan sulit
menebak tingkahmu, seperti yang kita berdua tahu, tidak ada hari yang tampak
biasa saat kita bertemu .
Bunga bunga di taman itu
menjadi saksi bisu ku merengkuh malu mengakui hatiku tercuri olehmu dari entah
kapan .
Dan senyum dan raut
wajahmu seakan berbicara padaku, bahwa kamu akan selalu menjadi sang fajar di
pagiku yang baru.
T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar