;http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/sweden.gif Nurlailie Zhafirah: Seikat Mawar Putih dari Sang Fajar

Rabu, 16 Oktober 2013

Seikat Mawar Putih dari Sang Fajar


Hari ini, aku serasa menghirup udara yang segar dan bersihnya. seperti rasanya hari kemarin.
Bersama bebauan harumnya bunga bunga di taman yang bewarna warni.
Bewarna warni sepeti hariku saat kita bertemu.

Hm… sudah hampir 7 bulan ya semenjak kamu ada.
Dan hariku bagai istimewa dibuatnya.

Bukan…
Aku dan dia hanya pertemanan biasa.
Dan semua orang mungkin melihatnya berbeda.
Dia selangkah lebih maju dari mereka, dari mereka yang hanya mengandalkan cinta tanpa tau tujuan kemana cinta akan dibawa.

Dia kelihatan berbeda, menggunakan cara yang tidak biasa untuk hal yang menurut orang sangat biasa.
Dia unik, membuat segalanya seolah tak ada yang biasa, ditangannya dan didekatnya semua seakan luar biasa.

Ini kali kedua dia memberikan ku setangkai bunga mawar putih, dan menurutku itu... manis.
Karena dia berbeda, dia unik.
Ketika yang lain membelikan aku seikat bunga mawar dari toko bunga, kau lain.
Kau hanya membawakan aku setangkai bunga mawar.

Apa yang membuatmu tak sama?

Kau menanamnya sendiri, kau beli bibit bunga itu lalu kau tanam dan rawat sendiri  dengan penuh kesabaran dan ketulusan hingga tanaman itu berbunga mawar berwarna putih yang sangat indah.

Manisnya. Perjuanganmu untuk memberikan setangkai bunga mawar itu untuk ku sangat... manis.
Mungkin wanita menganggap ini adalah hal biasa dan mungkin aneh.
Tapi aku memandangnya dari sudut yang berbeda, dari sudut dimana ketulusan diletakkan di strata paling utama.

Kau mencintai keindahan, aku juga...
Kau menghargai perbedaan, hmm mungkin aku juga..


Dan semoga tak ada kata “dia berbeda”  pada awalnya dan berakhir “dia ternyata sama dengan `yang lainnya”

Sudah 2 bulan aku tidak memberikan jawaban hubungan ini akan dibawa kemana.
Tapi kau tetap sabar dan tak menuntut banyak dariku.
Kau berbuat seolah aku tak perlu ragu dipelukmu, kau berbuat seolah kamu 
adalah nafas dan cahaya dikehidupanku.

Kau tidak sepenuhnya salah, tapi kau sebenarnya terbuat dari apa?
Setiap memandang wajahmu aku hanya bisa membisu, iya… karna aku tak bisa menemukan jawabnya, bahwa mengapa ada orang sepertimu yang begitu tulus menyayangiku dan tetap disampingku walau belum ada jawabku


Kau terbuat dari apa? yang lain mungkin akan pergi menjauh jika ku gantung hubungan seperti yang sedang kita jalani.
Kau terbuat dari apa?

Senyum mu menyejukkan setiap yang melihat, mungkin senyum mu diperuntukkan untuk semua orang yang melihat, tapi cintamu… siapa yang tahu?


Yang lain mengobral janji, bahwa mereka akan begini begitu begini begitu jika salah satu diantara mereka kujadikan pujaan hati.
Sementara kau…. tidak… aku bingung, jujur saja..

Sulit membacamu dan sulit menebak tingkahmu, seperti yang kita berdua tahu, tidak ada hari yang tampak biasa saat kita bertemu.

Bunga bunga di taman itu menjadi saksi bisu ku merengkuh malu mengakui hatiku tercuri olehmu dari entah kapan.
Dan senyum dan raut wajahmu seakan berbicara padaku, bahwa kamu akan selalu menjadi sang fajar di pagiku yang baru.


T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar