;http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/sweden.gif Nurlailie Zhafirah: 2018

Senin, 31 Desember 2018

Women Stuff #White Musk Fragrance Mist Brume Parfumee Review from Body Shop




Bulan lalu, aku belanja di Body Shop. Niat awalnya cuma mau beli body lotion aja, tapi pas sampe disana malah kegoda sama parfumenya. Sebenernya aku bukan tipe yang addicted banget untuk masalah parfume, biasanya pun aku ga pake parfume, tapi pas diinget aku tuh sering banget aktifitas lama di luar ruangan, jadi parfume memang sebenarnya kebutuhan untuk mereduce bau asap.

Nah tibalah memilih milih parfume, karena di Body Shop lebih banyak menjual produk dengan wangi varian buah, aku mau coba cari yang beda. Nah saat itu aku minta tolong sama mbak nya untuk cariin parfume yang wanginya mendekati wangi sabun, dipilihin lah White Musk Fragrance Mist Brume Parfumee ini sama mbaknya, harganya Rp. 209.000. Pas aku coba, wanginya jauh dari wangi sabun, beda. Tapi aku tetep putusin buat beli parfume ini mengingat aku memang lagi butuh parfume.

Pas sampe rumah, sempet nyesel kenapa beli parfume sampe dua ratusan ribu yang padahal aku ga suka wanginya. Pengalaman yang sudah-sudah, wangi parfume paling bertahan satu jam aja, tapi pas aku pake parfume ini, wanginya lumayan tahan lama, aku jadi suka! dan parfume ini nempel banget di baju, aku pakein parfume di jaketku, sampe beberapa hari kemudian wanginya masih ada.

Kelebihan lainnya adalah wangi parfume ini ga terlalu kuat sampe yang bisa bikin enek gitu, tapi malah nyegerin. Untuk harga dua ratus ribuan, parfume ini sangat worth it dipakai.

Keseluruhan aku puas milih White Musk Fragrance Mist Brume Parfumee sebagai parfume aku sekarang. Karena wanginya awet dan sangat segar. Kalau kamu, pilih pakai parfume apa?

Sabtu, 29 Desember 2018

24


25 Desember 2018 (With Keluarga Besar)



9 Desember (With Forca)





8 Desember 2018 (With Boyot)




Minggu, 02 Desember 2018

Kenalan lagi yuk!




Halo, Assalamu’alaikum... setelah diingat-ingat sepertinya saya belum pernah berkenalan dengan benar ya, hehe.
   1. Nama panggilannya siapa sih?
Normalnya, Fira^^ tapi saya punya banyak nama panggil nih. Kalau teman baik smp biasanya memanggil saya dengan sebutan nenek, bukan karna saya seperti nenek-nenek ya, jadi saya punya gank waktu smp, dan membernya diberi nama panggilan dengan nama-nama keluarga seperti uyut, nenek, ibu, tante, cucu, cicit. Dan saya randomly dapetnya “nenek” haha.
Nah, kalau teman kelas waktu SMA, biasa panggil saya dengan sebutan “mem”. Sebutan ini saya dapatkan karena (katanya) saya sabar dan mengayomi seperti seorang ibu, asik... kan jadi enak ya? haha
Kalau kolega kampus beda lagi nih, mereka biasanya panggil saya “piwa” yang merupakan plesetan dari kata “fira”. Kalau teman baik kampus saya biasa panggil saya piwa/tante/umi. Banyak banget ya? haha
Tapi overall, saya paling suka dipanggil “Piwa” daripada nama panggilan lain^

   2. Suka makan apasih?
Yang pedes asin terus manis, abis itu pedes asin lagi, terus makan yang manis lagi hehe ohiya + semua olahan keju karna itu fav banget!

   3. Makanan yang paling ga disuka?
Bagian daging yang kenyel kaya kulit ayam, tetelan, ampela, ceker, dll.

   4. Apa warna fav?
Saya suka banget warna yang gelap, karna terlihat sederhana tapi elegan contohnya warna biru dongker, abu-abu, dan hitam. Lemari baju saya dominan 3 warna tersebut. Ohiya tapi pengecualian untuk warna biru, saya suka semua jenis biru, seperti biru stabilo, dan biru muda.

   5. Punya film yang selalu jadi fav gak sih?
Punya dong!! Harry Potter (So sad, udah tamat filmnya T.T)

   6. Genre film apa sih yang disuka dan paling tidak disuka?
Genre paling disuka itu action/film tentang detektif gitu, yang paling ga disuka thriller! karena saya paling ga suka liat kekerasan dan darah-darahan yang bener-bener di ekspos gitu. Moto saya: Lebih baik nonton horror daripada thriller, hehe.

   7. Introvert atau Ektrovert?
Si introvert yang suka bersosialisasi.

   8. Hal yang paling disuka dan dibenci?
Hal yang paling disuka adalah suasana ketika hujan turun, kumpul dengan orang-orang terdekat, dan punya waktu untuk sendirian. Hal yang paling dibenci adalah diremehkan, tidak dipercaya, dan dibuat menunggu tanpa kejelasan.

   9. Kisah-kisah sedih yang ditulis dalam blog kamu, dari pengalaman pribadi ya?
Lebih tepatnya pengalaman pribadi dan orang lain yang disesuaikan. Eh tapi banyak yang fiktif juga kok. Karena saya orangnya random suka buat tulisan yang sedih-sedih gitu padahal hati selalu senang kok, InsyaAllah:"D

  10. Lulusan Univ manakah?
 UIN JKT angkatan 2013 jurusan PGSD.

  11.Kenapa memilih jadi guru SD?
Saya ingin seperti ibu saya. Alasan lainnya adalah saya suka anak-anak dan saya menyadari bahwa masa SD adalah masa emas anak itu ada. Saya gak mau anak-anak saya, dan anak- anak generasi di masa depan diajarkan oleh guru yang tidak kompeten saat mereka SD. Karena dampaknya bila salah tanam konsep saat masa emas anak, mereka akan terus membawanya sampai besar. Oleh karena itu, saya bertekad menjadi guru SD yang ingin menanamkan nilai-nilai baik dan benar yang akan berguna di masa depan anak.

  12. Apa prioritasmu utamamu?
Keluarga, yang lain nomer setelahnya.

  13. Dari kapan suka nulis, dan kenapa suka nulis?
2012. Awalnya kenapa saya menulis, karena saya sering jadi tempat curhat teman-teman disekeliling saya. Dan saya ingin tulisan saya dapat menjadi jawaban atas segala keresahan mereka. Semenjak itu saya suka menulis, dengan tujuan, kalau lisan tidak dapat mengucapkannya, setidaknya tulisan dapat membahasakannya.

Ya sekian perkenalannya dari saya, semoga yang tidak kenal menjadi kenal, dan yang sudah kenal jadi makin mengenal hehe karena istilah “Tak kenal maka tak sayang” itu benar adanya!^^

Selasa, 20 November 2018

Teruntuk Ia yang namanya selalu ku sebut




Tuhan, apa kau ingat? Aku selalu menengadah tangan dan memohon, agar jangan sampai kau “jatuhkan” aku pada orang yang salah.
Tuhan, apa kau ingat? Aku selalu takut untuk berharap pada sesuatu selain diriMu yang bisa membuatku kehilangan arah.
Tuhan, apa kau ingat? Aku tidak mengenal Aku yang sekarang. Karena Aku yang sekarang mulai lupa, mulai goyah.

Sebuah pertemuan adalah takdirMu yang tak pernah seorang pun tau.
Aku pun yakin bahwa hadirnya merupakan takdir yang harus ku hadapi walau aku tak mau.
Aku mulai yakin bahwa ia untuk ku, dan aku mulai berharap bahwa kelak ia milikku.
Lalu aku mulai tersadar bahwa Kau lah penulis naskah kehidupan terbaik, sedang aku hanyalah pemain yang harus terbiasa menanti dan menunggu.

Aku mulai berdoa, jika memang ia yang terbaik untuk ku maka dekatkanlah.
Aku berdoa lagi, jika memang ia untuk ku maka permudahlah.
Aku berdoa kembali, jika memang bukan ia maka buang rasa harap ini dan jauhkanlah.

Lalu Kau jabbah semuanya, Kau jauhkan aku dengannya.
Tapi apa Kau lupa? Bahwa doaku ada dua.
Ia telah jauh, tapi harapku masih menetap dan membuat luka.
Tuhan, jika boleh ku pinta satu hal lagi, aku dengan tulus berdoa...

Jika memang ia telah memilih pergi, tolong pastikan ia tidak sendiri lagi...


Selasa, 18 September 2018

Parenting #1 observing mymom about how to be good parent




Saya besar dan tumbuh dalam didikan orangtua yang Alhamdulillah luar biasa. Ibu saya seorang guru yang sekarang menjadi ibu rumah tangga karena suatu alasan.
Tumbuh dalam kasih sayang ibu adalah hal yang saya selalu syukuri dari kecil sampai sekarang. Jika ada yang bertanya siapa orang yang menjadi role model saya, saya akan cepat menjawab “Ibu saya”, kalau ada yang bertanya jika diberikan satu kesempatan untuk menjadi orang lain, saya akan menjawab “Ibu saya”, jika ada yang bertanya mengapa saya ingin menjadi guru padahal gajinya sedikit, saya akan menjawab “Saya ingin seperti ibu saya”.

Iya...sebegitu besarnya dampak sosok seorang ibu dalam hidup saya. Dan saya akan bercerita mengapa beliau mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk pribadi dan masa depan saya.

   1.Beliau tidak pernah meminta tolong sesuatu kecuali dia benar benar tidak bisa mengurusnya sendiri.
Suatu hal biasa jika seorang anak turut membantu ibunya dalam mengerjakan tugas-tugas di rumah. Namun bagaimana caranya membuat anak sadar secara sendirinya untuk membantu tanpa harus disuruh?
Ibu saya berpegang teguh bahwa dia tidak akan menyuruh anaknya untuk hal-hal yang masih dapat ia urus sendiri. Tapi tahukah kalian bahwa cara ini ternyata lebih berhasil membuat saya mempunyai kesadaran untuk membantu tanpa diminta.
Alasan terutama mengapa saya membantu karena saya mengamati ibu saya mengerjakan segala seuatu sendirian walupun ia begitu lelah, saya kasihan dan timbul kesadaran bahwa ibu bukan satu-satunya orang yang bertanggung jawab dalam urusan RT, kedua, saya merasa dihargai jika membantu ibu, karena beliau selalu memuji atau mengucapkan terimakasih setelah saya membantunya.
Mungkin terkesan sangat klise, tapi percayalah bahwa menyuruh anak dengan cara berteriak dan memarahi mereka untuk membantu tugas di rumah, membuat anak semakin tidak ingin membantu karena merasa menjadi beban atau tidak dihargai.

   2. Beliau mengatakan “tolong”, “maaf” dan “terimakasih”
Tahukah anda bahwa ketiga kata diatas adalah kata-kata yang sederhana namun paling susah diungkapkan? itulah mengapa kata-kata tersebut disebut kata-kata ajaib karena melalui kata-kata tersebut, seseorang dapat merasa dihargai, dianggap keberadaannya dan merasa istimewa.

   3. Beliau memperlakukan anaknya sebagai teman, sahabat, dan guru.
Beliau mengerti bahwa seyogyanya anak usia bayi sampai sd adalah usia dimana anak diperlakukan sebagai raja yang apa saja harus dituruti, smp anak diperlakukan seperti teman yang dididik seperti militer yang diberikan berbagai peraturan, dan sma  sampai dewasa, anak diperlakukan seperti sahabat.
Alasan mengapa saya, adik dan kakak saya lebih dekat ke ibu karena beliau memperlakukan kami sebagai seorang sahabat. Beliau mendengarkan cerita kami, menyukai apa yang kami sukai dan memberi solusi terhadap masalah-masalah kami sekecil apapun, bercanda dengan kami dan tidak segan mencubit, memukul atau menjambak saat bercanda. Tapi hal itulah yang membuat kami nyaman menceritakan apapun ke beliau karena beliau seperti sahabat.

   4. Beliau tahu kapan harus tegas, marah, atau bercanda.
Seperti yang saya jelaskan di poin 3, bahwa beliau memperlakukan anaknya seperti sahabat dan bercanda-canda. Namun bukan berarti beliau tidak tegas dan tidak pernah marah terhadap anaknya. Beliau akan marah bila anaknya melakukan kesalahan, namun semarah apapun beliau, ia tidak pernah berkata kasar/meninggikan suaranya/main tangan. Ketika beliau marah, beliau membuat anak-anaknya berpikir bahwa yang mereka lakukan memang salah, sehingga marahnya beliau tetap membawa manfaat bagi anaknya bukan hanya sekedar angin lalu saja. Beliau tidak terlalu sering marah karena beliau percaya bahwa “Semakin orang tua banyak menasehati/memarahi anaknya, maka anaknya akan menjadi kebal saran (tidak mendengarkan sama sekali)”

   5.Beliau pantang membanding-bandingkan
Ketika beliau marah, beliau tidak pernah membandingkan anaknya dengan anak orang lain atau dirinya. Beliau mempunyai pandangan bahwa membanding-bandikan orang lain adalah hal yang tidak dewasa & tidak bertanggungjawab, karena semua anak itu berbeda, mereka mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing yang tidak bisa disamaratakan.

   6. Beliau cerdas
Mempunyai ibu yang cerdas merupakan suatu keuntungan, karena kata-katanya akan lebih mudah dipercaya dibanding dengan mengandalkan “kata orang” saja. Beliau dapat menjadi guru konseling anaknya, guru berbagai macam pelajaran dan pastinya membuat anak-anaknya juga cerdas seperti beliau.

   7. Beliau problem solver terbaik
Saat sedang ada masalah keluarga, beliau menyelesaikannya tanpa melibatkan emosi (re: marah, kesal yang bisa memperkeruh suasana), sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik dengan suasana yang baik pula.

   8. Beliau mengerti tentang psikologi anak
Karena memang beliau lulusan keguruan, dan mempunyai pengalaman mengajar di SD cukup lama, sehingga beliau mengerti tentang psikologi anak-anaknya. Contohnya: ketika pulang sekolah, jika ada hal yang ingin ia sampaikan/tanyakan, beliau akan menunggu sampai anaknya beristirahat sebentar, makan, dan lain-lain. Karena beliau tau saat pulang sekolah anak dalam keadaan lelah fisik dan mental sehingga menanyakan sesuatu apalagi memberikan teguran bukan hal yang tepat untuk dilakukan. Contoh lainnya adalah beliau tidak memotong pembicaraan karena beliau mengerti bahwa memotong pembicaraan adalah hal yang egois, contoh selanjutnya ketika mood anaknya sedang tidak baik, beliau akan memberikan waktu sendiri untuk anaknya, saat moodnya sudah membaik, beliau baru bertanya apa yang terjadi.

   9. Beliau menghargai setiap urusan pribadi anaknya
Mempunyai anak-anak yang sudah beranjak dewasa berarti harus siap untuk dinomer duakan, mungkin ini adalah prinsip ibu saya. Beliau tidak pernah menuntut anak-anaknya untuk menyediakan waktu untuk beliau karena beliau tau bahwa anaknya mempunyai urusan pribadi masing-masing yang lebih penting daripada di rumah. Beliau akan mengizinkan anak-anaknya untuk sibuk di luar seperti organisasi, acara kelas, atau sekedar reuni sekolah.

  10. Beliau tidak menyuruh, melainkan memberi contoh
Poin nomer 10 ini adalah yang palingggg saya kagumi dari ibu saya. Daripada harus menyuruh beliau lebih suka memberi contoh. Prinsip beliau adalah jika guru itu di gugu dan ditiru, maka orang tua seharusnya juga demikian. Karena pada hakekatnya orang tua merupakan seorang guru bagi anak-anaknya.
Misalnya beliau selalu sholat tepat waktu dan membaca qur’an selepas magrib, beliau mengucap salam ketika pergi dan pulang ke rumah, beliau tidak pernah membiarkan rumah berantakan, beliau selalu memberikan energi positif ke keluarganya seperti selalu terlihat bahagia, beliau tidak segan menyapa tetangga atau bahkan menyapa orang yang belum beliau kenal. Hal-hal sederhana seperti itu nampaknya memberikan efek yang luar biasa terhadap terbentuknya kepribadian anak-anaknya terutama saya.

Dari beliau saya sadar bahwa untuk menjadi guru yang baik ada sekolah dan ilmunya, tetapi untuk menjadi ibu yang baik tidak ada sekolahnya namun bukan berarti tidak ada ilmunya. Ilmu mendidik anak yang baik dan benar bisa didapatkan dengan cara sering membaca buku tentang parenting dan psikologi anak serta pentingnya sharing tentang parenting ke orang-orang yang mengerti tentang anak dan keluarga.
Karena percayalah, “berhasil” atau tidaknya seorang anak, tergantung bagaimana cara orangtua  mendidik mereka sedari kecil.